Resume Kulwhapp Parenting Bunda Euis (Part 2)

Senin, September 18, 2017


Lanjutan. 

Diskusi sebelumnya bisa dilihat Di Sini

-----------------
Pertanyaan
-----------------
3. Desy - Kediri - Anak usia 7 tahun dan 5 tahun
Mohon masukannya bgmn cara menerapkan metode" yg dijelaskan tadi agar anak lebih percaya diri dan lebih berani terhadap orang di luar rumah. Kedua anak saya tipikal pemalu, n cenderung diam meski sebenarnya jika di rumah anaknya sangat ceria dan suka bercerita bahkan mendongeng. Matur nuwun.
Bunda Euis :
Salam kenal bunda desy..
Stimulus 4 bagian otak ananda :
1) Lobus Insula
Bunda bs membacakan kisah yang mengangkat tema aku anak pemberani. Jika tidak menemukan buku yg dimaksud sbg alat bantu, bunda bs mengarang cerita dg value yg sama. Lobus insula ini jg bs disentuh dg pertunjukan "panggung boneka". Cara ini jadi senjata ampuh bagi saya dan suami saat ingin membenahi sesuatu dari putra putri.
2) Ganglia basalis
Bisa diagendakan untuk memperbanyak jadwal outing bersama anak2 setidaknya selama 3 bulan kedepan. Ajak ananda bertemu dengan banyak orang dan latih mereka bersosialisasi. Jangan dipaksa agar tak malu ataupun trauma. Tdk harus dg anak seusia, bertemu dg kawan2 ayah bundanya juga bisa jadi latihan efektif. Tak harus dengan yg kita kenal. Saat lagi makan di suatu tempat  dan ada anak2 seusia mereka, ajak bersosialisasi.
3) Neuron Cermin
Beri contoh bagaimana cara bersosialisasi. Saat bertemu  dg anak seusia mereka, kita bs mengawalinya : hai, nama kakak siapa ? Oh, sinta ya. Kenalkan ini anak tante namanya tsabita. Pandu ia bersalaman dan memperkenalkan diri. Awal mungkin canggung. Lama2 akan lbh rilex dan mudah.
4) PFC
Ajak ananda berpikir logis mengapa kita perlu bersosialisasi.
Demikian bunda. Selamat mencoba...
-----------------
4. Diar - Surabaya - Anak  Laki2 usia 8th
1. Bagaimana menerapkan metode tsb, kedua ortu bekerja full pagi sampai malam, keseharian hanya bersama pengasuh.
2. Anak sy kurang percaya diri, stiap ada kegiatan di skolah atau di rumah tdk pernah mau terlibat, meski sdh dimotivasi, tp selalu blg tidak mau, tidak bisa dan malu.
3. Anak ke 2-3 sy perempuan yg msh berusia 4 dan 3 th, shingga kdg mengajak kakaknya main rumah2an, boneka, mainan perempuan, jk ada sy si kakak tdk akan mau diajak main, tp jk tdk ada, maka akan ikut main.
4. Saya dianggap terlalu byk mengatur krn smua ada aturannya kt si kakak, pdhl maksud sy adalah mendisiplinkan, misalnya waktu nonton tv, jd anak2 lbh senang berada di rumah kakek neneknya.
5. Apakah perlu menerapkan jadwal keseharian utk anak2?
Bunda Euis :
Baik pertanyaan ke 4.
1. Bagaimana mnerapkan metode tsb, kedua ortu bekerja full pagi sampai malam, keseharian hanya bersama pengasuh.
Lakukan saat ayah bunda bersama ananda. Kan tidak 24 jam penuh anak2 berpisah dari ortunya. Saat bertemu dg mereka asah 4 bagian otak tsb. Serta pastikan lingkungan sekitar (termasuk pengasuh) memberi nilai2 yg baik krn akan tetap menyentuh neuron cerminnya.
Perkuat bonding ananda dg memperbanyak ngobrol meski orang tua sdh di kantor. Video call, telp dsb.
2. Anak sy kurang percaya diri, stiap ada kegiatan di skolah atau di rumah tdk pernah mau terlibat, meski sdh dimotivasi, tp selalu blg tidak mau, tidak bisa dan malu.
Hampir sama dg pertanyaan sebelumnya.
3. Anak ke 2-3 sy perempuan yg msh berusia 4 dan 3 th, shingga kdg mengajak kakaknya main rumah2an, boneka, mainan perempuan, jk ada sy si kakak tdk akan mau diajak main, tp jk tdk ada, maka akan ikut main.
Bisa dicek kembali alasan mengapa ananda tidak mau diajak bermain bersama ayah bundanya. Agendakan khusus untuk keluar hanya berdua. Ngedate bareng meski hanya makan semangkok bakso berdua. Ngobrol santai dan membangun bondinh sambil diobral pujian dan pernyataan eksplisit sayang.
4. Saya dianggap terlalu byk mengatur krn smua ada aturannya kt si kakak, pdhl maksud sy adalah mendisiplinkan, misalnya waktu nonton tv, jd anak2 lbh senang berada di rumah kakek neneknya.
Bisa dirangsang otak PFCnya mengapa aturan itu perlu ada. Ajak ananda menemukan alasan logis mengapa kita perlu dan harus mengikuti aturan itu. Misal saat ada pembatasan nonton TV, kita bs ajak ananda searching di youtube bahaya menonton TV terlalu lama.
Saat ananda susah membangun kebiasaan gosok gigi sblm tidur, maka ajak ia melihat film kartun durasi pendek ttg pentingnya menggosok gigi. Insyaallah dg demikian ananda akan paham alasan logisnya dan sukarela menjalankannya.
Untuk kakak usia 8 thn libatkan ananda saat membuat keputusan atau kesepakatan bersama pasca ia paham alasan logisnya. Ok, jadi kita sehari maksimal nonton tv berapa lama? Sepakati sekian jam. Trus jatah waktu itu mau ditonton sekaligus atau dibikin bbrp waktu ? Misal pagi sore malam masing2 sekian menit. 
5. Apakah perlu menerapkan jadwal keseharian utk anak2?
Tiap keluarga beda gaya.
Ada yg suka teratur.  Jam demi jam sdh terjadwal apa yg harus dilakukan. Ada yg justru tdk nyaman kalau terlalu teratur spt ini. Maka bs mengatur waktunya dlm bentuk gelondongan waktu. Pokoke jam sekian a,b,c, harus sdh kelar. Maka perlu mengenali keluarga kita trmsk type yg mana.
Tak harus sama dg keluarga lain. Krn tiap keluarga itu unik.
Terinspirasi itu boleh, tapi jangan sampai terintimidasi..
Selamat berproses dg bahagia.

-----------------
Tanggapan & Diskusi
-----------------

698 :
Soal diatas....klo ortu sdh mbuat jadwal keseharian anak...mis jadwal ngaji belajar main...bgmn mbiasakn anak tanpa merasa terpaksa.
Bunda Euis :
Usia ananda?
Perlu untuk mengetahui usia ananda yg ditanya.. krn erat kaitannya untuk mengecek  piranti otak apakah yg sdh siap dipakai pd usia tsb.
698 :
10 thn
Bunda Euis :
Usia 10 thn, coba bunda ngobrol dg ananda.
Apakah ia sudah merasa nyaman dan klik dg jadwal tsb.
Kalau blm nyaman, apa usulnya, gali alasan logisnya.
Ini jd proses berharga yg sering dilewatkan para orang tua.
Lalu buat kesepakatan baru dg ananda. Otak PFC banyak berperan disini.
Lalu sentuh ganglia basalisnya.
Reminder apa yg sudah jadi kesepakatan.
Kawal setidaknya 3 bln agar jd habbit.
Kalau blm 3 bln jangan mudah baper untuk melihat hasilnya.
Apa harus 3 bulan bunda?
Beda sih tiap orang. Tergantung tingkat self motivasinya.
Saya pernah ngisi training di jateng, sy bahas materi ini. Beberapa bln kemudian sy diundang lg, ortu ini menyampaikan cukup efektif dan tidak sampai 3 bln.
Tapi secara umum dr kerja otak, butuh 3 bln agar ganglia basalis ini bekerja.

-----------------

5. Zuhriah - Pandaan - Usia anak 4th
1. mulai umur berapakah 4 bagian otak ananda ini mampu bekerja??
Bunda Euis :
Tiap fase ada perbedaan waktu berkembangnya bunda. Diawali otak yg kaitannya dg panca indra, lalu di susul otak amigdala (kaitannya dg emosi), kemudian bagian otak yg bernama area broca and wernicke (kaitannya dg berbicara), baru kmdn parietal lobe (2thn), ganglia basalis (2,5thn), hypocampus (4thn) dan PFC (start 5 thn dan terus berkembang hingga usia 18/21 thn).
Maka penting untuk mengetahui bagian otak ini dan kapan waktu ia mulai berkembang serta stimulasi yg bs kita lakukan. Agar kita jg tdk banyak menuntut dan tepat berekspektasi.
Lobus insula dan neuron cermin sejak awal sdh bs kita stimulasi.
2. Apakah dg metode stimulasi 4 bagian otak tsb juga mampu mengembangkan kepercayaan diri pada anak??
Bunda Euis :
Bisa bunda. Sdh terbahas di pertanyaan sebelumnya.
3. Bagaimana contoh kasus metode stimulasi anak sprti yg sudah djelaskan??dan apakah sudah berhasil??
Bunda Euis :
Kebetulan saya sudah terapkan pada anak2 dirumah dan cukup efektif saat membersamai ananda. Tdk sedikit peserta training yg pernah saya isi jg menyampaikan respon positif saat tips ini diterapkan dirumah.
Contoh salah satu stimulasi PFC pada point ketiga mengubah pernyataan menjadi pertanyaan spt ini :
Saat kita lihat anak makan pakai tangan kiri misalnya. Jangan buru2 bilang “adek makan tangan kanan dong” tapi coba rubah pola komunikasi kita dengan “ adek makannya pakai tangan kiri atau tangan kanan?
Saat lihat anak minum sambil berdiri, jangan buru2 bilang "kalau minum duduk dong anak shalihah". Tapi coba ganti dg kalimat "anak shalihah minumya duduk atau berdiri ya?"
Mungkin kita berpikir kelamaan dan ribet. Kata yg harus dikeluarkan lebih banyak. Tapi yakinlah, ini bisa melatih bagian otak yg namanya pfc atau pre frontal cortex . Cara ini juga menurut saya bisa jd sarana latihan untuk membentuk anak yang taat aturan karena paham, bukan anak penurut karena perintah ortu semata.
Usia brp bs dilatihkan metode ini? Idealnya mulai usia 5 thn. Tp sblm itu dilatihkan juga tidak ada salahnya. Sambil tetap menstimulus bagian otaknya yg lain. Selamat mencoba...

-----------------

6. Nia - Sidoarjo - Laki(8thn)
Assalamu'alaikum..
Membaca materi yang sudah dishare... Kurang lebihnya sudah saya lakukan semuanya... tetapi nasehat yang diberikan hanya bertahan sebentar... Dan pada akhirnya kembali dilakukan.. pertanyaannya apakah faktor lingkungan dari teman-temannya mempengaruhi sikap tersebut? Bagaimana agar nasehat yang kita berikan bisa selalu diingat anak (bertahan lama) Terima kasih...
Wassalamu'alaikum
Bunda Euis :
Bunda bs cek kembali stimulasi pada otak PFC nya. Karena anak2 yg PFC nya baik masuk kategori anak taat, bukan anak patuh.
Bedanya apa sih anak taat dan anak patuh?
Jika saya melempar pertanyaan kepada ayah bunda sekalian, apakah ingin jika punya anak yang patuh alias anak yang penurut? Silahkan dijawab dulu ya..
Saat ada kesempatan mengisi training parenting, sering saya bertanya hal serupa kepada ayah bunda yg hadir. Apakah ingin punya anak yang penurut? Sebagian jawab "pengen", sebagian lagi jawab "pengen banget". Apakah demikian juga jawaban ayah bunda?
Apa alasannya? Biar kalau disuruh langsung brkt. Biar kalau dinasehati sekali langsung sadar. Biar gak makan hati, dll. Begitu rata2 jawaban yg masuk.
Lalu saya mengajukan pertanyaan lagi. Pengen punya anak yg penurut atau anak yg taat? Hmmm, Emang bedanya dimana?
Kalau anak penurut itu contohnya gini.
"Mas, sudah lho ya, jangan nonton tv lagi, waktunya sdh habis."
"Okeh ma", kata ananda.
"Sip,, pinter,, mama tak brkt arisan dulu ya. Aslkm..."
Nah pas mamanya udah keluar rumah, ananda yg semula sepakat gak nonton tv, mulai deh cari remote tv dan menyalakan kotak ajaib ini.
Ini anak yg penurut.
Ananda menjalankan perintah krn ada pengawasan orang dewasa disekitarnya. Bisa karena segan, lebih sering karena takut. Tapi begitu merasa keadaannya aman, langsung deh merasa bebas spt burung yg baru keluar dr sangkarnya.
Ada yang punya pengalaman serupa?
Berbeda dg anak yg taat. Ananda akan komitmen menjalankan aturan, baik dg atau tanpa pengawasan org dewasa di sekitarnya. Yup, karena dia paham alasannya. Karena mereka mengerti apa sebab logisnya.
Teringat cerita setahun lalu saat adek saya mengajak si sulung untuk beli snack di sebuah minimarket. Si tante dg santainya mengambil snack bermerk ring dan langsung diingatkan oleh putri sulung kami (6thn). "Aku sebenarnya juga pengen snack itu tante. Tapi kan itu gak ada logo halalnya, nanti Allah bs sedih kalau kita makan snack itu".
Insya allah ini contoh sikap taat dalam versi kami. Ananda tetap komitmen pada nilai kebaikan yg diyakini meskipun tanpa pengawasan orang tuanya. Bahkan bisa mengingatkan org lain yang masih belum paham.
Jadi, ingin punya anak yg penurut atau anak yg taat? Pasti ingin punya anak yg taat dong ya. Agar mereka tetap komitmen dg kesepakatan yang telah dibuat atau nilai kebaikan yang telah dipahami, apapun kondisinya. Meskipun tanpa pengawasan kita. Karna kitapun tak bisa selalu ada 24 jam membersamai mereka.
Tapi, bagaimana caranya?
Beda patuh dan taat itu masuk wilayah kemampuan judgement skill yang dikendalikan oleh salah satu bagian otak yang bernama pre frontal cortex.
Benar lingkungan bisa memberi andil pd anak2 kita karena ini masuk wilayah neuron cermin, namun jika PFC nya sudah tersentuh dan cukup terlatih, ananda akan PD tampil beda bahkann justru bs mempengaruhi teman2nya.
Selamat menstimulus PFC ananda...

-----------------
Tanggapan & Diskusi
-----------------

1157 :
Mohon maaf bunda sy mau bertanya. Apa benar utk pembentukan karakter dan watak anak dr usia 0 smpai 11 th? Dan saat ini usia anak sy 3.5th. Kira2 dgn cara apa sy hrs membentuk watak dan karakter yg baik utk anak sy. Apa bs dgn ke 4 metode tsb? Jika iya baiknya dgn yg bagian mana dl.
Bunda Euis :
Untuk usia 3,5 thn stimulus Lobus Insula (berkisah), Ganglia Basalis (pengulangan) dan Neuron Cermin (keteladanan).
Krn usia 3,5 thn piranti PFC nya blm siapp.

-----------------

4320 :
Untuk ini... Lingkungan d rumah sy kurang mendukung bunda... Jd neuron cermin yg dilihat bukan murni dr orang tuanya saja..
Bunda Euis :
Dikuatkan 3 bagian otak lainnya bunda..
Kita butuh org sekampung untuk mendidik anak2 kita. Maka jangan mau berubah sendiri. Surga terlalu luas untuk dihuni seorang diri.
Tularkan virus belajar parenting pd org2 di sekitar kita. Misal saat arisan, bs ada sesi sharing parenting. Di grup wa komplek bs posting seputar pengasuhan dll.
Jika terlalu mengkhawatirkan lingkungan sekitar memberi pengaruh negatif pd ananda, mungkin bs dipertimbangkan untuk mencari lingkungan lain yg lbh kondusif.

-----------------

2367 :
Kalau untuk usia 5,8 th dan 14 bulan bunda? Metode apa yg pas..?
Bunda Euis :
5,8 tahun bisa stimulus 4 otak tsb.
14 bln kecuali PFC dan Ganglia Basalis

-----------------

7. Ira - Mojokerto - Usia anak 5,5 tahun
Bagaimana cara penerapan ke 4 metode tsb, sementara ada nenek kakeknya yg masih ikut campur dlm pola asuh anak2 ?
Karena saya masih satu atap dg orang tua yg sering mengatur anak2 saya dlm segi pola asuh.
Terima kasih....
Mohon bimbingannya utk bisa belajar lg menjadi ibu yg lebih profesional...
Bunda Euis :
Anak seperti spon.
Ia akan meniru apa yg ia lihat. Ia akan merekam apa yg ia dengar.
Maka memastikan lingkungan yg kita pilih adalah lingkungan yg kondusif bagi tumbuh kembang ananda menjadi hal yg saya rasa perlu bahkan urgent untuk dijadikan pertimbangan.
Ada pepatah yg mengatakan :  Butuh org sekampung untuk mendidik anak kita.
Maka perlu menyamakan  visi pengasuhan.
Perlu menyeragamkan SOP pengasuhan minimal dengan keluarga terdekat yg dititipi ananda saat ayah bunda bekerja di ranah publik.
Mengikutsertakan beliau2 dalam seminar parenting, berdiskusi ringan seputar pengasuhan, bs jd salah satu langkahnya.
Mengajak beliau merefleksi sosok orang lain yg jika masa lalunya dididik demikian, akan jadi demikian saat dewasa. Tentu caranya tetap smooth agar tak terkesan menggurui.
Saya pribadi melakukan hal tsb kepada mama dan adek saya. Karena beliau berdua yg saya minta tolong untuk handle ananda saat mendesak ayah bunda tdk bs mendampingi.
Penting menyamakan SOP pengasuhan. Agar ananda tidak bingung karena ada
dualisme nilai dalam pengasuhan.
Jika sudah diikhtiarkan namun masih tetap saja demikian dan semakin mengkhawatirkan, mungkin wacana hidup mandiri berbeda atap dg orang tua bisa menjadi bahan pertimbangan.
Moga dimudahkan bunda..

-----------------

8. Anita - Surabaya - Usia anak 11 thn
1. Kapan waktu efektif dalam 1 hari yg digunakan utk menstimulus otak melalui 4 bagian tadi.
Bunda Euis :
Saat anak maupun orang tua siap. Tidak sedang terburu2, juga tdk sedang dalam kondisi emosi panas. Tidak selamanya nasehat harus disampaikan sesaat ketika ananda melakukan kesalahan.
Apalagi untuk anak yg sudah menginjak "remaja".
Bunda bisa memilih timing yg tepat. Bisa jg diagendakan ngedate berdua bareng ananda sambil ngobrol santai. Karena untuk usia ini pendekatannya sudah berbeda. Mereka lebih senang jika orang tua layaknya sahabat.
Untuk Lobus Insula bunda jg bs mengafirmasi ananda ketika baru saja terlelap. Krn penelitian membuktikan lobus insula yg disentuh sesaat setelah ybs tidur lbh memiliki memori lbh panjang drpd saat diakses ketika terjaga.
2. Bagaimana cara/sikap menanggapi protes anak atau ngeyel ketika diskusi dg ortu?
Bunda Euis :
Pasti rasanya sesuatu banget ya bunda kalau ananda selalu saja punya alasan untuk tidak melakukan suatu hal yg baik dan penting bagi mereka. Tapi sebenarnya kita bisa melihatnya dr sudut pandang yg berbeda.
Kita patut bersyukur memiliki putra putri seperti ini.
Artinya mereka cerdas, kritis dan "tidak mudah diatur atau dipengaruhi"
Bisa dibayangkan saat remaja nanti justru anak2 yg kritis dan punya pendirian kuat seperti inilah yg tdk mudah tergerus oleh zaman. Tidak gampang dipengaruhi oleh lingkungan yg negatif.
Tinggal bagaimana kita sbg orang tua bijak menyikapi sikap mereka saat ini. Latih ananda dg stimulasi otak PFC. Sering2lah membangun dialog 2 arah. Bangun diskusi2 sebab akibat.
Agar mereka punya kesempatan untuk belajar berpikir dan menganalisa. Menentukan baik dan buruk atas suatu hal dengan logika. Hingga mereka menyepakati sebuah keputusan atau peraturan yg dibuat adalah untuk kebaikan mereka. Dan pada akhirnya merekapun komitmen menjalankannya dg atau tanpa pengawasan kita.

-----------------
Tanggapan & Diskusi-----------------

Khoirunnisa :
Jadi bunda dan ayahnya hrus lebih kreatif dalam menjawab ya bunda..
Menjawabnya tidak perlu jawab sambil gemezzz gt ya bun..
Bunda Euis :
Hehehe iya mb nisa.
Jangan sampai anaknya emosi, ibunya katut emosi jg.
Jangan sampai anaknya tantrum, bundanya lebih tantrum.
Apalagi kalau sampai melakukan kekerasan baik verbal maupun fisik.
Jangan sampai ya bunda.
Karena akan berpengaruh pd sinaps2 yg terbangun di otak ananda, bisa putus.
Jadi gini.
Bayi lahir sdh ada bermilyar syaraf di otaknya. Saat anak kita asuh, kita didik, mereka belajar sesuatu dimanapun, syaraf2 itu saling bersambungan (sinaps).
Jd makin banyak anak belajar, sinaps yg terbentuk jg makin banyak.
Ini yg membedakan anak pinter atau tidak.
Einstein ukuran otaknya lbh kecil dr mns normal.
Tapi kenapa lebih pinter?
Karena sinapsnya lbh banyak.
Nahhhhh kalau anak dibentak, dilabel nakal, dijewer dicubit, ini bs memutus sinaps2 tsb..
Itu sama aja kayak gaji ayah sellama 1 thn ndak kita pakai. Kita simpen rapet2.. pas udah ngumpul setahun kita bakar.
Padahal itu uang yg notabene bs dicari lagi.. Lha kalau sinaps yg putus?
Maka sering saya mengingatkan diri saya pribadi dan para ortu peserta training. Bisnis boleh gagal krn msh bs diulang lg.
Tapi jadi ortu jangan sampai gagal karena tidak mungkin waktu diulang kembali.
Mending kita susah payah mendidik mereka sekarang daripada kita kesusahan menghadapi pola mereka di masa depan.
Yuk banyak2 istighfar sapa tau ada kesalahan di masa lalu saat membersamai anak2. Semangat semua..

------------------

9. Rita - Surabaya - Usia anak 17bln
Bagaimana menerapkan metode-metode di atas  soalnya anak saya ketika di bilangin malah nangis kejer,padahal ga pernah marah ga di bentak saja udah nangis kejer.
Saya sudah bawa anak saya ke psikolog juga, malah di bilang klo anak saya moody.
Bagaimana cara mengatasinya, terima kasih.
Bunda Euis :
Untuk anak usia 17 bulan, dari yg saya pelajari dari dr Amir Zuhdi memang otaknya belum berkembang sempurna bunda.
Usia tsb, otak ananda yg baru siap hanyalah yg terkait panca indra, amigdala (kaitannya dg emosi) serta area broca dan wernicke (kaitannya dg kemampuan berbahasa).
Maka di usia ini yg menjadi fokus kita adalah melatih emosinya.
Pertama labeling emosi.
Bantu ananda untuk mengenal 5 emosi dasar. Sedih, marah, takut, senang dan jijik.
Bisa dengan permainan dadu emosi, atau bermain panggung boneka untuk mengenalkan emosi ini (akses lobus insula).
Kebetulan saya pernah terlibat dalam pembuatan modul seputar pelatihan emosi untuk anak usia dini garapan salah satu bidang dibawah kementrian pendidikan (Jatim).
Alhamdulillah cukup efektif saat kita uji cobakan ke lapangan.
Setelah itu baru latih bagaimana mengelolanya (akses  neuron cermin dg keteladanan, serta akses ganglia basalisnya dg pengulangan).
Kebetulan saya punya kelas pengasuhan graha istiqomah yg membahas khusus ttg menjadi pelatih emosi untuk anak dalam salah satu kurikulumnya.
Yg menjadi catatan penting, sebelum melatih emosi ananda, tentu orang tuanya juga harus sudah lulus dulu untuk bab ini. Selamat mencoba..

------------------

10. Rahma - Sidoarjo - Putra 8thn
Cenderung penutup dlm setiap penyampaian masalah, kl ada hal2/info dr sklhn sy taunya dr grup kelas. Selama ini sy selalu berusaha memulai/memancing pembicaraan biar dia cerita, tapi responnya selalu singkat.
Mohon bimbingannya dlm mengatasi & merubahnya..
Bunda Euis :
Saat belajar ke ust harry seputar pendidikan berbasis fitrah, ada salah satu fitrah yg perlu kita kawal sebagai orang tua yaitu fitrah seksualitas (tulisan saya ttg ini sempat viral bbrp waktu lalu).
Untuk usia 7 - 10 thn, ananda harus didekatkan dg orang tua yg sejenis.
Jika ia anak perempuan maka didekatkan dg ibunya. Sebaliknya jika anak laki2 harus didekatkan dg ayahnya.
Nah suami bs mengambil peran besar disini.
Ijinkan sang ayah untuk memperbanyak waktu berbincang dan berkegiatan bareng putranya.
Saat sudah nyaman, ayah bisa menstimulus otak PFC ananda dg melatihnya mengemukakan pendapat.
Teman di sekolah yg paling kamu suka siapa, kenapa?
Kok seneng tas gambar spider begini kenapa?
Lebih suka kemana liburan nanti, pantai atau gunung, kenapa? Dst.
Selain bisa menstimulus otak PFCnya, aktivitas ini jg bs jd momentum membangun bonding dg ananda. Ngobrol jadi enak. Tdk ada barier. Jika ia sdh merasa nyaman, maka orang tuanyapun bisa jadi sahabat untuknya.
Selamat berkolaborasi bersama suami tercinta.

------------------
Tanggapan & Diskusi
------------------

2367 :
Bunda, ada dampak yg terburuk ngga jika anak 5,7th sering diancam?
Bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri anak?
Bunda Euis :
Anak yg sering diancam akan jd anak yg patuh bukan anak taat. Kita akan sulit "mengendalikan" anak2 demikian karena saat remaja ia lebih memilih nilai yg berlaku di lingkungannya.
Karena PFC nya jarang disentuh.
Sinaps2 juga bisa putus.
Rasa percaya diri juga menurun.
Jadi mulai sekarang, STOP MENGANCAM.

------------------

1157 :
Lalu bagaimana cara mengatasi anak yg pd saat di mall nangis histeris krn ga bs dibilangi bun? Bener2 bikin emosi dan berasa spt jd pusat perhatian.
Bunda Euis :
Konsistensi dan komitmen bunda jd kunci.
Jangan lengah, jangan mau kalah.
Seperti sudah dibahas td..
Karena anak tau kalau di tempat umum nangis histeris akan membuat orang tuanya kalah, maka harus ekstra sabar dan jangan mau kalah.
Sekali dua kali akan tantrum, berikutnya dia gak begitu lg karena paham ayah bundanya gak mempan pakai jurus ini.
Tutup mata tutup telinga bunda.
Jangan lengah.
Karena saya masih menerima konsultasi ada anak dewasa yg masih suka ngancam ortunya meski dg cara tantrum yg beda.
Gak dibelikan hp ngancam, mogok kuliah.
Gak dibelikan motor ngancma bunuh diri, dst.
Repot kalau sdh begini.
Maka sejak kecil pastikan pengasuhan yg kita lakukan sdh benar..
Butuh belajar terus jadi orang tua.
Dan jangan lupa minta back up Allah pemilik hati anak2 kita.

------------------
Penutup dari Bunda Euis :

Sekian dr saya. Mohon maaf jika ada yg krg berkenan. Terimakasih sdh menemani saya belajar.
Salam hangat untuk keluarga drmh..
Moga ananda tumbuh jd anak2 shalihah mushlihah bermanfaat bg sebanyak2 manusia dan jd pintu surga untuk ayah bundanya.
Saya undur diri dulu..
Wassalamu'alaikum wr wb
Sampai ketemu di kulwap2 berikutnya.

You Might Also Like

0 komentar